« Home | Masih Ada Puntung Rokokmu » | Lelaki Cakrawala » | Senja di Jakarta » | Menulis Matahari » | Menyala Api » | Bulan Gendut » | Malam Beludru » | Omega » | Api dan Candu » | Perempuan yang Kehilangan Hidungnya »

Kereta Kencana*

Kpd M. F aktorku

Usai kita bersanding dalam dialog kereta kencana
Kuingin tuhan kirimkannya untuk kita
Sepuluh kuda, satu warna

Maka untuk lelaki cakrawala
Hatiku akan tetap sama
Maka untuk seorang Rendra
Tak kan pernah kulupa

Pada kursi-kursi yang disediakan Eggene Ionesco
Kita duduk
Kau di kursi goyangnya
Dan aku di kursi piano

Pada dua batang lilin dan lampu hijau
Kita mendengus meratapi keuzuran umur kita
Membicarakan sepi, hampa, lelah
Dan anak-anak kehidupan
Yang terbengkalai

Kita manusia berumur dua abad
Yang membicarakan cinta dan sejarah
Dari sepanjang kota-kota yang pernah kita jelajah
Perancis sampai jakarta

Usai kita sandingkan dialog kereta kencana
Kuharap tuhan kirimkannya untuk kita
Sepuluh kuda, satu warna

Maka dari baris matamu kutahu
Engkaulah dunia gilang gemilang itu
Tempat resah hatiku runtuh
Maka di mataku pun nyata
Engkaulah panggung sesungguhnya
Tempat segala peran merajalela

Gading kelabu, 6 April 2007

* Dari judul naskah drama Kereta Kencana (Les Chaises) Eggene Ianesco terjemahan W. S. Rendra.